Sebagai catatan karena alat ini hanya membaca kekerasan beton pada lapisan permukaan (+4 cm) sehingga untuk elemen struktur dengan dimensi yang besar, concrete hammer test hanya menjadi indikasi awal bagi mutu dan keragaman mutu.
Selain itu pada saat pengujian permukaan beton yang akan di uji harus dibersihkan dan diratakan karena alat ini peka terhadap variasi yang ada di permukaan beton.
PELAKSANAAN PENGUJIAN :
1. menyusun rencana jadwal pengujian, mempersiapkan peralatan yang diperlukan (hammer test)
2. mencari data tentang letak detil konstruksi, tata ruang dan mutu bahan konstruksi selama pelaksanaan bangunan berlangsung.
3. menentukan titik test.
- titik test untuk kolom diambil sebanyak 5 titik, masing-masing titik test terdiri dari 8 titik tembak.
- balok diambil sebanyak 3 titik test masing-masing titik test terdiri dari 5 titik tembak.
- pelat lantai diambil sebanyak 5 titik test masing-masing terdiri dari 5 titik tembak.
4. letakan ujung plunger yang terdapat pada ujung alat hammer test pada titik yang akan ditembak dengan memegang hammer test dengan arah tegak lurus atau miring bidang permukaan beton yang akan ditest.
5. plunger ditekan secara perlahan-lahan pada titik tembak dengan tetap menjaga kestabilan arah alat hammer test. Pada saat pengujian plunger akan masuk kesarangnya akan terjadi tembakan oleh plunger terhadap beton dan tekan tombol yang terdapat dekat pangkal hammer test.
6. lakukan pengetesan terhadap masing-masing titik tembak yang telah ditetapkan semula dengan cara yang sama.
7. tarik garis vertikal dari nilai pantul yang dibaca pada grafik 1 yaitu hubungan antara nilai pantul dengan kekuatan tekan beton yang terdapat pada alat hammer test sehingga memotong kurva yang sesuai dengan sudut tembak hammer test.
8. besar kekuatan tekanan beton yang ditest dapat dibaca pada sumbu vertikal yaitu hasil perpotongan garis horizontal dengan sumbu vertikal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar